Sabtu, 04 Desember 2010

Memiliki Doa Yang Penuh Kuasa

“Karena itu hendaklah kamu saling
mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang
benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.” Yakobus 5:16
Sebagai
umat Tuhan tentunya kita senantiasa menaikkan doa kepadaNya, entah itu
doa untuk kebutuhan, perlindungan, kelepasan, permohonan, ucapan
syukur, syafaat dan lain sebagainya. Tetapi seringkali terjadi bahwa
kita sendiri kurang yakin apakah doa yang dinaikkan itu benar-benar
membawa pengaruh dalam kehidupan kita.

Bahkan ada waktu-waktu
tertentu kita malah meminta orang lain yang kita anggap lebih rohani
dari kita, mungkin bapa rohani kita, gembala, ataupun pendeta, untuk
berdoa bagi kita. Kita menganggap bahwa kalau mereka yang berdoa, pasti
lebih “ampuh” dibanding kalau kita yang menaikkan doa tersebut.
Sehingga pada akhirnya, pendeta-lah yang dianggap memiliki “kesaktian”
dalam berdoa.

Tuhan memang memakai sebagian orang yang khusus
dipanggil olehNya untuk melayani umatNya dalam pelayanan pekerjaan
Tuhan seperti di gereja. Dan otoritas daripadaNya juga turun ke atas
mereka. Dan bukan suatu kesalahan jika kita meminta dukungan doa dari
mereka. Tetapi dalam hal berdoa, Tuhan tidak membatasi siapa saja yang
dapat menaikkan doa yang memiliki kuasa dan benar-benar membawa
pengaruh bagi kehidupan kita. Bahkan orang yang baru menerima Kristus
sebagai Tuhan dan juruselamatnya-pun juga bisa memilki doa yang
mempunyai kuasa.
Kalau begitu, bagaimana dapat memiliki doa yang
penuh kuasa, supaya kita tidak lagi bergantung kepada orang lain untuk
berdoa bagi diri kita sendiri?

1. Mengaku Dosa
“Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu” Yak 5:16a
Halangan
yang paling utama bagi doa kita adalah dosa. Sebanyak apapun kita
berdoa, namun jika masih ada dosa yang masih diperbuat, maka kita tidak
akan memiliki doa yang berkuasa.

“Sesungguhnya, tangan TUHAN
tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak
kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu
dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia
menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah
segala dosamu.” Yes 59:1-2
Akuilah dosa yang ada, bertobat dan
datang pada Yesus. Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang setia. Dia
akan menghapuskan setiap dosa kita akui di hadapannya.

Jangan lakukan lagi dosa yang pernah diperbuat. Minta kekuatan bagi Tuhan supaya dapat hidup benar di hadapanNya.
2. Saling Mendoakan
“Dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.” Yak 5:16b

Ada
kalanya bahwa ketika kita sendiri sedang dalam kondisi tidak sehat,
tetapi Tuhan meminta kita untuk mendoakan orang sakit. Atau bahkan
ketika kita sendiri sedang ada masalah, tetapi ada orang lain yang
meminta untuk didoakan atas segala masalah yang mereka hadapi.

Ketika
kita taat mengikuti perintah Tuhan, kita akan melihat pekerjaan Tuhan
yang luar biasa. Kita akan melihat bahwa Tuhan sendiri yang akan
membereskan masalah-masalah yang kita hadapi, ketika kita taat
mengikuti perintahNya.
Doakanlah orang-orang yang membutuhkan dukungan doa, maka Tuhan akan memberikan apa yang kita ingini.

3. Yakin
“Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.” Yak 5:16c
Keraguan
dan kebimbangan identik dengan ketidakpercayaan. Kisah Petrus yang
berjalan di atas air mencerminkan hal ini. Petrus tidak seratus persen
percaya bahwa dia bisa berjalan di atas air, walaupun sempat sesaat
berjalan di atas air.

Keraguan muncul dalam dirinya ketika dia
melihat keadaan sebenarnya yang dia hadapi. Di saat keraguan itu
muncul, di saat itulah dia mulai tenggelam.
“Hendaklah ia memintanya
dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang
sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh
angin.

” Yak 1:6
Yakinlah dengan apa yang didoakan, percaya
sepenuhnya bahwa doa yang dinaikkan akan membawa pengaruh kepada
kehidupan kita. Jangan bimbang dan jangan ragu.

“Jawab Yesus: “Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!” ” Mar 9:23

Tidak ada komentar: